NAMA : CHYNTAMI PUTRI ERSA
NIM : A1C111057
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
NIM : A1C111057
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN PENGAMPUH : DR. SYAMSURIZAL, M.SI
Soal mid
semester( deadline hari rabu, 07 Mei 2014 pukul : 24.00)
1.
Jelaskan manajemen baku/ standar lab yang
ideal!
2.
Buatlah rubrik penilaian praktikum secara umum!
Tentukan kategori praktikum berhasil atau tidak berdasarkan rubrik yang anda
buat!
3. Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada
jenjang sekolah menengah atas!
4.
Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal dan
laporan praktikum!
5.
Mengapa pentingnya manajemen lab dalam
kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan kreatif)
6.
Jelaskan perbedaan yang mendasar pada
laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!
1. Manajemen laboratorium berarti objek yang akan dimanajemen adalah laboratorium tersebut yang secara rinci terdiri dari alat-alat dan bahan-bahan kimia, sarana / prasarana lab, dan proses pelaksanaan praktikum. Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan baik dan efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board Of Management yang brfungsi sebagai peranan pengaruh dan penasehat. Board Of Management terdiri atas para senior yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.
Ada beberapa perangkat pengelolaan laboratorium yang
standar untuk dilaksakan guna mengoptimalkan peranan laboratorium dalam
pembelajaran yaitu :
1. Tata ruang laboratorium
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur laboratorium
4. Administrasi laboratorium
5. Organisasi laboratorium
6. Fasilitas pendanaan (Sumber Dana)
7. Investasi dan keamanan laboratorium
8. Pengamanan laboratorium
9. Disiplin dan keterampilan laboran
10. Keterampilan sumber daya manusia
11. Peraturan dasar di laboratorium
Semua perangkat-perangkat tersebut diatas, jika dikelola
secara optimal akan mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang
baik. Dengan demikimian manajemen laboratorium dapat dipahami sebagai suatu
tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah.
Manajemen standar laboratorium yang ideal dapat pula
dilihat dari :
A. Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa
besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita
dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya
sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk
dipakai siapa laboratorium tersebut.
Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu
laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah
melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu
mendapat perhatian, karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya
digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium
digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar
mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu
kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas
lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan
oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat
seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium.
Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa
membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk
setiap mahasiswa.
1. Jenis Laboratorium
Seperti telah disinggung di muka bahwa laboratirum dapat
bermacam-macam jenisnya. Di sekolah menengah, umumnya jenis laboratorium
disesuaikan dengan mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium tersebut.
Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal
laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. Di SLTP
mungkin hanya ada laboratorium IPA saja.
2. Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau
layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan
begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak
sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum
membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
B. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Telah dibicarakan di muka bahwa laboratorium memiliki
peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam
pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang
dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam
pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan
penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display atau
pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau
tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadang-kadang di dalam
laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang
sudah punah, baik yang mikroskopis maupun yang
makroskopis. Dalam hal ini laboratorium ternyata juga dapat berperan sebagai
musium kecil. Selain itu masih banyak lagi peranan laboratorium, sebagai
perpustakaan IPA, sumber-sumber IPA.
C. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai
fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya.
Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas
khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua
pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks),
aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya
meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.
D. Personal
Agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat
dipertahankan, laboratoratorium perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian
dari pengelola lab ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau
personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab terhadap efektifitas dan
efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum.
Pada sekolah menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang penanggung
jawab laboratorium yang diangkat dari salah seorang guru IPA (fisika, kimia
atau biologi). Di Perguruan Tinggi yang bertindak sebagai panggung jawab
laboratorium adalah kepala laboratorium yang dapat diangkat oleh Ketua Jurusan
atau Pimpinan Perguruan Tinggi, tergantung status laboratoriumnya, apakah
laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan. Di Sekolah Menengah, pengelola
laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Selain pengelola
laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi laboratorium. Tugas teknisi
laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat-alat praktikum, pengecekan
secara periodic, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan.
E. Anggaran
Kelancaran kegiatan laboratorium dan kesinambungan
fungsionalisasi laboratorium sangat tergantung kepada anggaran yang memadai.
Penngertian anggaran disini adalah suatu proses yang meliputi perencanaan
sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat uang. Untuk laboratorium sains
anggaran harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran baru
dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan, pembatalan dan finalisasi
pesanan-pesanan dann pengadaan alat. Urutan persiapan anggaran untuk
laboratorium sains yang dianjurkan sebenarnya tidak ada tata cara yang standar
disebabkan variasinya administrasi. Langkah-langkah berikut ini sangat
bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran:
1. Cek semua persediaan alat/bahan
2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium,
mintakan informasi mengenai:
a. Barang habis tahunan
b. Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu
dibutuhkan untuk digunakan
c. Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
d. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang
akan datang
e. Alat/bahan yang rusak atau hilang
3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun
ajaran yang akan datang
4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air,
listrik, gas dan lain-lain
5. Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan
memprediksi harga-harga tersebut pada tahun mendatang
6. Berdasarkan informasi di atas (1-5) dan hasil
konsultasi dengan guru-guru IPA, masing-masing guru senior menyiapkan daftar
kebutuhan untuk tahun yang akan datang. Daftar yang dibuat harus mencakup tipe
alat, model dan jumlah yang dibutuhkan. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:
a. Bahan habis
b. Alat-alat gelas, plastik dan logam
c. Specimen untuk biologi dan preparat mikro (microslide)
d. ATK
e. Dan lain-lain
7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk
penyelesaian kebutuhan alat/bahan tersebut dengan melibatkan Kepala Sekolah dan
guru senior.
F.Inventarisasi Alat dan Bahan
Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium
perlu dilakukan inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi ini dapat dibuat
pada suatu buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang umum
diperlukan pada inventarisasai mencakup:
1. Kode Alat/bahan
2. Nama alat/bahan
3. Spesifikasi alat/bahan (Merk, tipe, dan pabrik pembuat
alat)4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
5. Tahun penggunaan
6. Jumlah atau kuantitas
7. Kondisi alat, baik atau rusak
No
|
Instrumen
yang dinilai
|
Aspek
penilaian
|
4.
sangat baik
|
3.
baik
|
2.
kurang baik
|
1.
tidak baik
|
|
1.
|
Persiapan
|
Asistensi
|
Dilakukan
asistensi
|
Tidak
dilakukan asistensi sebelum praktikum
|
|||
Pengebonan
zat
|
Dilakukan
pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang cara
pembuatan larutan, pengenceran larutan dll. ( dengan bimbingan asisten dan
peng. Lab)
|
Dilakukan
pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang cara
pembuatan larutan, pengenceran larutan dll.
|
Dilakukan
pengebonan zat tanpa pengetahuan sehingga masih banyak bertanya.
|
Tidak
dilakukan pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang
cara pembuatan larutan, pengenceran larutan dll. ( tanpa bimbingan asisten
dan peng. Lab)
|
|||
Pre
test
|
Dilakukan
pretest setiap akan melakukan praktikum dengan soal yang berkaitan dengan
percobaan yang akan dilakukan serta bersifat analisis. Standar kelulusan 65,
kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum.
|
Pretest
tidak dilakukan setiap kali praktikum. Standar kelulusan 65, kurang dari itu
tidak diperkanankan mengikuti praktikum.
|
Pretest
dilakukan kadang-kadang. Dan soal pretest bersifat hafalan. Yang tidak lulus
tetap mengikuti praktikum.
|
Tidak
dilakukan pretest.
|
|||
Keselamatan
kerja ( jas lab, masker, sarung tangan, kacamata dll )
|
Menggunakan
semua perlengkapan keselamatan kerja lengkap dari awal hinggga praktikum
selesai.
|
Menggunakan
perlengkapan keselamatan kerja hanya saat akan beraktifitas dengan zat.
|
Perlengkapan
keselamatan kerja tidak digunakan secara lengkap, misalnya tidak menggunakan
masker.
|
Tidak
menggunakan keselamatan kerja dari awal hingga selesai praktikum.
|
|||
2.
|
pelaksanaan
|
Keterampilan
proses sains ( sikap ilmiah )
|
Secara
berurutan sikap ilmiah dilakukan selama praktikum.
|
Melakukan
pengamatan, melaksanakan praktikum, dan menganalisa hasil praktikum.
|
Hanya
melakukan pengamatan dan mencatat data pengamatan.
|
Tidak
melakukan urutan kegiatan ilmiah selama praktikum.
|
|
Membersihkan
alat dan lab setelah praktikum
|
Melakukan
pembersihan alat dan lab serta menyimpan kembali pada tempatnya.
|
Hanya
membersihkan alat dan lab tapi tidak menyimpan kembali pada tempatnya.
|
Hanya
membersihkan alat tanpa membersihkan ruangan lab.
|
Tidak
membersihkan alat maupun lab yang telah di gunakan.
|
|||
Post
test
|
Dilakukan
postest setiap akan melakukan praktikum dengan soal yang berkaitan dengan
percobaan yang akan dilakukan serta bersifat analisis. Standar kelulusan 65,
kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum..
|
Postest
tidak dilakukan setiap kali praktikum. Standar kelulusan 65, kurang dari itu
tidak diperkanankan mengikuti praktikum
|
Postest
dilakukan kadang-kadang. Dan soal pretest bersifat hafalan. Yang tidak lulus
tetap mengikuti praktikum
|
Tidak
dilakukan postest
|
|||
3.
|
Pelaporan
|
Laporan
data pengamatan sementara
|
Memberikan
laporan data hasil pengamatan sementara kepada asisten secara tertulis.
|
Hanya
melaporkan data pengamatan secara lisan.
|
Hanya
kadang-kadang memberikan laporan data pengamatan.
|
Tidak
memberikan laporan data pengamatan sementara.
|
|
Laporan
praktikum
|
Membuat
laporan praktikum sesuai dengan format yang diberikan dan sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan serta dikumpul setiap 1 x seminggu.
|
Membuat
laporan praktikum sesuai format yang diberikan tetapi tidak dikumpul 1x
seminggu.
|
Membuat
laporan praktikum sesuai dengan format yang diberikan tetapi dikumpul setelah
semua judul praktikum selesai dipraktikumkan.
|
Tidak
membuat laporan praktikum.
|
|||
Laporan
kerusakan alat dan mengganti kerusakan alat selama pelaksanaan praktikum.
|
Melaporkan
kerusakan alat dan menggantinya setiap kali terjadi kerusakan alat saat
praktikum.
|
Melaporkan
kerusakan alat tetapi tidak menggantinya.
|
Kadang-kadang
melaporkan kerusakan alat pada asisten.
|
Tidak
melaporkan sama sekali kerusakan alat kepada asisten dan tidak menggantinya.
|
|||
Kriteria keberhasilan :
Berhasil lebih dari 80%
Tidak berhasil kurang dari 75%
3. desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang
sekolah menengah atas
4. rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum
Keterangan
:
Ruang
penyimpanan : 1, 3, 4
Ruang
administrasi : 2
Meja
demonstrasi : 7
Meja
praktikan : 12, 14, 16, 18, 20, 22.
Bak
cuci : 13, 15, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27.
Kotak
P3K : 8
Alat
pemadam kebakaran : 9
Lemari
alat dan bahan : 10, 11.
Toilet
: 5, 6
4. rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum
No.
|
Indikator penilaian
|
Ada
|
Tidak
|
Nilai/ket
|
1.
|
Judul praktikum
|
|||
2.
|
Hari/tanggal
|
|||
3.
|
Tujuan praktikum
|
|||
4.
|
Landasan teori
|
|||
5.
|
Alat dan bahan
|
|||
6.
|
Prosedur kerja
|
No.
|
Indikator
penilaian
|
Ada
|
Tidak
|
Nilai/ket
|
1.
|
Data
pengamatan
|
|||
2.
|
pembahasan
|
|||
3.
|
Diskusi
|
|||
4.
|
Kesimpulan
|
|||
5.
|
Daftar
pustaka
|
Seperti
dikemukakan pada PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat 2 bahwa : “setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang memiliki lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
pembelaran yang teratur dan berkelanjutan”.
Ada 4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam
pembelajaran di sekolah antara lain 1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains
2. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan
eksperimen.
3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah
4. Praktikum menunjang materi pelajaran.
Dari uraian mengenai kurikulum 2013 dan PP No.
9 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 no 2 dapat diketahui bahwa untuk menunjang proses
pembelajran dibutuhkan kegiatan praktikum di laboratorium. Adapun dalam
penggunaan laboratorium dibutuhkan manajemen dan pengelolaan laboratorium yang
baik. Fungsi dari laboratorium adalah agar siswa dapat melakakuan praktikum
serta berinteraksi langsung dengan alat dan bahan serta mengobservai berbagai
gejala secara langsung. Sehingga dalam menggunakan laboratorium terdapat
peraturan yang harus ditaati dan dipatuhi sehingga praktikum dapat berjalan
dengan baik.
Laboratorium SD :
a. dalam praktikum hanya
berupa demonstrasi atau penayangan gambar ataupun video.
b. alat dan bahan hanya
berupa replika atau gambar contoh dan dapat dipastikan tidak berbahaya untuk
peserta didik.
c. ruang laboratorium di
desain sesederhana mungkin sehingga pengawasan lebih mudah
d. disekitar meja
praktikan terdapat gambar sehingga murid menjadi tertarik terhadap materi yang
akan diajarkan
laboratorium SMP :
a.
Siswa sudah melakukan praktikum
secara individu ataupun kelompok akan tetapi masih dalam pengawasan guru.
b.
Alat dan bahan yang digunakan
adalah yang sebenarnya dengan terlebih dahulu guru menjelaskan manfaat dan cara
penggunaan maupun perlakuan pada alat dan bahan tersebut.
c.
Ruang laboratorium di desain
sudah meningkat dibanding SD karena sudah diperlukan ruang penyimpanan dan
ruang persiapan.
d.
Di sekitar meja praktikan
terdapat alat yang sering digunakan yang dapat mendukung dan diperlukan dalam
kegiatan praktikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar