Rabu, 07 Mei 2014

MID SEMESTER


NAMA   :  CHYNTAMI PUTRI ERSA
NIM       :  A1C111057
PRODI   : PENDIDIKAN KIMIA


DOSEN PENGAMPUH : DR. SYAMSURIZAL, M.SI



Soal mid semester( deadline hari rabu, 07 Mei 2014 pukul : 24.00)

1.        Jelaskan manajemen baku/ standar lab yang ideal!

2.        Buatlah rubrik penilaian praktikum secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil atau tidak berdasarkan rubrik yang anda buat!

       3.    Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas!

4.      Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum!  

5.      Mengapa pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan kreatif)

6.      Jelaskan perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!

 
JAWAB :


1. Manajemen laboratorium berarti objek yang akan dimanajemen adalah laboratorium tersebut yang secara rinci terdiri dari alat-alat dan bahan-bahan kimia, sarana / prasarana lab, dan proses pelaksanaan praktikum. Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan baik dan efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board Of  Management yang brfungsi sebagai peranan pengaruh dan penasehat. Board Of Management  terdiri atas para senior yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.

Ada beberapa perangkat pengelolaan laboratorium yang standar untuk dilaksakan guna mengoptimalkan peranan laboratorium dalam pembelajaran yaitu :

1.    Tata ruang laboratorium

2.    Alat yang baik dan terkalibrasi

3.    Infrastruktur laboratorium

4.    Administrasi laboratorium

5.    Organisasi laboratorium

6.    Fasilitas pendanaan (Sumber Dana)

7.    Investasi dan keamanan laboratorium

8.    Pengamanan laboratorium

9.    Disiplin dan keterampilan laboran

10.    Keterampilan sumber daya manusia

11.    Peraturan dasar di laboratorium

Semua perangkat-perangkat tersebut diatas, jika dikelola secara optimal akan mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang baik. Dengan demikimian manajemen laboratorium dapat dipahami sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah.

Manajemen standar laboratorium yang ideal dapat pula dilihat  dari :

 A. Desain Laboratorium

Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan tertentu.  Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut.

 Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
 Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium.

Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 4 m2 untuk setiap mahasiswa.

1. Jenis Laboratorium
Seperti telah disinggung di muka bahwa laboratirum dapat bermacam-macam jenisnya. Di sekolah menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja.

2. Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.

B. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran

Telah dibicarakan di muka bahwa laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display atau pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadang-kadang di dalam laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang

sudah punah, baik yang mikroskopis maupun yang makroskopis. Dalam hal ini laboratorium ternyata juga dapat berperan sebagai musium kecil. Selain itu masih banyak lagi peranan laboratorium, sebagai perpustakaan IPA, sumber-sumber IPA.

C. Fasilitas Laboratorium

Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.

D. Personal

Agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan, laboratoratorium perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian dari pengelola lab ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Pada sekolah menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang penanggung jawab laboratorium yang diangkat dari salah seorang guru IPA (fisika, kimia atau biologi). Di Perguruan Tinggi yang bertindak sebagai panggung jawab laboratorium adalah kepala laboratorium yang dapat diangkat oleh Ketua Jurusan atau Pimpinan Perguruan Tinggi, tergantung status laboratoriumnya, apakah laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan. Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi laboratorium. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat-alat praktikum, pengecekan secara periodic, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan.
E. Anggaran

Kelancaran kegiatan laboratorium dan kesinambungan fungsionalisasi laboratorium sangat tergantung kepada anggaran yang memadai. Penngertian anggaran disini adalah suatu proses yang meliputi perencanaan sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat uang. Untuk laboratorium sains anggaran harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan, pembatalan dan finalisasi pesanan-pesanan dann pengadaan alat. Urutan persiapan anggaran untuk laboratorium sains yang dianjurkan sebenarnya tidak ada tata cara yang standar disebabkan variasinya administrasi. Langkah-langkah berikut ini sangat bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran:

1. Cek semua persediaan alat/bahan

2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, mintakan informasi mengenai:

a. Barang habis tahunan

b. Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk digunakan

c. Alat-alat yang mengalami kerusakan akut

d. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang

e. Alat/bahan yang rusak atau hilang

3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang

4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain

5. Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga tersebut pada tahun mendatang

6. Berdasarkan informasi di atas (1-5) dan hasil konsultasi dengan guru-guru IPA, masing-masing guru senior menyiapkan daftar kebutuhan untuk tahun yang akan datang. Daftar yang dibuat harus mencakup tipe alat, model dan jumlah yang dibutuhkan. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:

a. Bahan habis

b. Alat-alat gelas, plastik dan logam

c. Specimen untuk biologi dan preparat mikro (microslide)

d. ATK

e. Dan lain-lain

7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk penyelesaian kebutuhan alat/bahan tersebut dengan melibatkan Kepala Sekolah dan guru senior.
F.Inventarisasi Alat dan Bahan

Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium perlu dilakukan inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan pada inventarisasai mencakup:

1. Kode Alat/bahan
2. Nama alat/bahan
3. Spesifikasi alat/bahan (Merk, tipe, dan pabrik pembuat alat)

4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya

5. Tahun penggunaan

6. Jumlah atau kuantitas

7. Kondisi alat, baik atau rusak

 2. rubrik penilaian praktikum secara umum

No
Instrumen yang dinilai
Aspek penilaian
4. sangat baik
3. baik
2. kurang baik
1. tidak baik
1.
Persiapan
Asistensi
Dilakukan asistensi
 
 
Tidak dilakukan asistensi sebelum praktikum
 
 
Pengebonan zat
Dilakukan pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan larutan, pengenceran larutan dll. ( dengan bimbingan asisten dan peng. Lab)
Dilakukan pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan larutan, pengenceran larutan dll.
Dilakukan pengebonan zat tanpa pengetahuan sehingga masih banyak bertanya.
Tidak dilakukan pengebonan zat dengan sebelumnya telah memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan larutan, pengenceran larutan dll. ( tanpa bimbingan asisten dan peng. Lab)
 
 
Pre test
Dilakukan pretest setiap akan melakukan praktikum dengan soal yang berkaitan dengan percobaan yang akan dilakukan serta bersifat analisis. Standar kelulusan 65, kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum.
Pretest tidak dilakukan setiap kali praktikum. Standar kelulusan 65, kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum.
Pretest dilakukan kadang-kadang. Dan soal pretest bersifat hafalan. Yang tidak lulus tetap mengikuti praktikum.
Tidak dilakukan pretest.
 
 
Keselamatan kerja ( jas lab, masker, sarung tangan, kacamata dll )
Menggunakan semua perlengkapan keselamatan kerja lengkap dari awal hinggga praktikum selesai.
Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja hanya saat akan beraktifitas dengan zat.
Perlengkapan keselamatan kerja tidak digunakan secara lengkap, misalnya tidak menggunakan masker.
Tidak menggunakan keselamatan kerja dari awal hingga selesai praktikum.
2.
pelaksanaan
Keterampilan proses sains ( sikap ilmiah )
Secara berurutan sikap ilmiah dilakukan selama praktikum.
Melakukan pengamatan, melaksanakan praktikum, dan menganalisa hasil praktikum.
Hanya melakukan pengamatan dan mencatat data pengamatan.
Tidak melakukan urutan kegiatan ilmiah selama praktikum.
 
 
Membersihkan alat dan lab setelah praktikum
Melakukan pembersihan alat dan lab serta menyimpan kembali pada tempatnya.
Hanya membersihkan alat dan lab tapi tidak menyimpan kembali pada tempatnya.
Hanya membersihkan alat tanpa membersihkan ruangan lab.
Tidak membersihkan alat maupun lab yang telah di gunakan.
 
 
Post test
Dilakukan postest setiap akan melakukan praktikum dengan soal yang berkaitan dengan percobaan yang akan dilakukan serta bersifat analisis. Standar kelulusan 65, kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum..
Postest tidak dilakukan setiap kali praktikum. Standar kelulusan 65, kurang dari itu tidak diperkanankan mengikuti praktikum
Postest dilakukan kadang-kadang. Dan soal pretest bersifat hafalan. Yang tidak lulus tetap mengikuti praktikum
Tidak dilakukan postest
3.
Pelaporan
Laporan data pengamatan sementara
Memberikan laporan data hasil pengamatan sementara kepada asisten secara tertulis.
Hanya melaporkan data pengamatan secara lisan.
Hanya kadang-kadang memberikan laporan data pengamatan.
Tidak memberikan laporan data pengamatan sementara.
 
 
Laporan praktikum
Membuat laporan praktikum sesuai dengan format yang diberikan dan sesuai dengan pengamatan yang dilakukan serta dikumpul setiap 1 x seminggu.
Membuat laporan praktikum sesuai format yang diberikan tetapi tidak dikumpul 1x seminggu.
Membuat laporan praktikum sesuai dengan format yang diberikan tetapi dikumpul setelah semua judul praktikum selesai dipraktikumkan.
Tidak membuat laporan praktikum.
 
 
Laporan kerusakan alat dan mengganti kerusakan alat selama pelaksanaan praktikum.
Melaporkan kerusakan alat dan menggantinya setiap kali terjadi kerusakan alat saat praktikum.
Melaporkan kerusakan alat tetapi tidak menggantinya.
Kadang-kadang melaporkan kerusakan alat pada asisten.
Tidak melaporkan sama sekali kerusakan alat kepada asisten dan tidak menggantinya.
            Keberhasilan praktikum : jumlah skor/40 x 100 %

Kriteria keberhasilan :

Berhasil lebih dari 80%

Tidak berhasil kurang dari 75%

3.   desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas



    
  
Keterangan :

Ruang penyimpanan : 1, 3, 4

Ruang administrasi : 2

Meja demonstrasi : 7

Meja praktikan : 12, 14, 16, 18, 20, 22.

Bak cuci : 13, 15, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27.

Kotak P3K : 8

Alat pemadam kebakaran : 9

Lemari alat dan bahan : 10, 11.

Toilet : 5, 6
 

4. rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum
 
No.
Indikator penilaian
Ada
Tidak
Nilai/ket
1.
Judul praktikum
 
 
 
2.
Hari/tanggal
 
 
 
3.
Tujuan praktikum
 
 
 
4.
Landasan teori
 
 
 
5.
Alat dan bahan
 
 
 
6.
Prosedur kerja
 
 
 

 
No.
Indikator penilaian
Ada
Tidak
Nilai/ket
1.
Data pengamatan
 
 
 
2.
pembahasan
 
 
 
3.
Diskusi
 
 
 
4.
Kesimpulan
 
 
 
5.
Daftar pustaka
 
 
 

 


5. pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan kreatif)
Laboratorium adalah salah satu sarana yang penting untuk pendidikan dalam melakukan penelitian dan juga praktikum di sekolah atapun perguruan tinggi seperti mencari, mengumpulkan, mengembangkan keterampilan, bereksperimen serta menyimpulkan data yang telah diperoleh.

Seperti dikemukakan  pada PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat 2 bahwa : “setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang memiliki lahan, ruang kelas, ruang pimpinan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang pembelaran yang teratur dan berkelanjutan”.
Ada  4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam pembelajaran di sekolah antara lain 1.     Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains
2.    Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen.
3.    Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah
4.    Praktikum menunjang materi pelajaran.

Dari uraian mengenai kurikulum 2013 dan PP No. 9 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 no 2 dapat diketahui bahwa untuk menunjang proses pembelajran dibutuhkan kegiatan praktikum di laboratorium. Adapun dalam penggunaan laboratorium dibutuhkan manajemen dan pengelolaan laboratorium yang baik. Fungsi dari laboratorium adalah agar siswa dapat melakakuan praktikum serta berinteraksi langsung dengan alat dan bahan serta mengobservai berbagai gejala secara langsung. Sehingga dalam menggunakan laboratorium terdapat peraturan yang harus ditaati dan dipatuhi sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik.

 
6. perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama


Laboratorium SD :

a.       dalam praktikum hanya berupa demonstrasi atau penayangan gambar ataupun video.

b.      alat dan bahan hanya berupa replika atau gambar contoh dan dapat dipastikan tidak berbahaya untuk peserta didik.

c.       ruang laboratorium di desain sesederhana mungkin sehingga pengawasan lebih mudah

d.      disekitar meja praktikan terdapat gambar sehingga murid menjadi tertarik terhadap materi yang akan diajarkan

 

laboratorium SMP :

a.    Siswa sudah melakukan praktikum secara individu ataupun kelompok akan tetapi masih dalam pengawasan guru.

b.    Alat dan bahan yang digunakan adalah yang sebenarnya dengan terlebih dahulu guru menjelaskan manfaat dan cara penggunaan maupun perlakuan pada alat dan bahan tersebut.

c.    Ruang laboratorium di desain sudah meningkat dibanding SD karena sudah diperlukan ruang penyimpanan dan ruang persiapan.

d.    Di sekitar meja praktikan terdapat alat yang sering digunakan yang dapat mendukung dan diperlukan dalam kegiatan praktikum.

 

 

 
 

 
 
 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar