NAMA : CHYNTAMI PUTRI ERSA
NIM : A1C111057
DOSEN PENGAMPU : Dr. SYAMSURIZAL, M.Si
1. Buatlah rubrik angket tentang keselamatan dan keamanan bekerja di
laboratorium !
2. Buatlah peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika,
Kimia dan Biologi !
3. a) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen
Buffer !
b)
Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan air keras !
c)
Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan basa alkali selain NaOH
dan KOH !
4. Uraikan bagaimana etika dalam melakukan survey di laboratorium
sehingga data-data yang dibutuhkan dapat dianalisis !
JAWAB :
1.
Rubrik
angket keselamatan dan keamanan dalam bekerja di laboratorium :
No
|
PENILAIAN
|
4 (SANGAT BAIK)
|
3 (BAIK)
|
2 (CUKUP)
|
1 (BURUK)
|
TIDAK
|
|
1.
|
Dilarang membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
|
Membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium diketahui oleh petugas
laboratorium.
|
Membawa keluar alat-alat
serta bahan dalam laboratorium dan segera melaporkannya setelah selesai
menggunakan.
|
Membawa keluar alat-alat
serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun sedang ada petugas
laboratorium di tempat.
|
Membawa keluar alat-alat
serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
|
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
|
|
2.
|
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke
laboratorium.
|
Tidak seorangpun yang
tidak berkepentingan masuk ke laboratorium.
|
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau
ada keperluan tertentu
|
Orang yang tidak
berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
|
Orang yang tidak
berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium
|
Orang yang tidak
berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas lab tidak ada
|
|
3.
|
Jangan melakukan
eksperimen sebelum mengetahui dan memahami informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen sesudah memahami
informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia, alat-alat, dan cara
pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya
bahan kimia dan cara pemakaian alat
|
Melakukan eksperimen hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya
bahan kimia.
|
Tidak melakukan eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Malakukan
eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara
pemakaiannya.
|
|
4.
|
Jangan bermain-main
dan tidak berisik di dalam ruangan laboratorium.
|
Fokus melakukan eksperimen
|
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada
gangguan.
|
Melakukan eksperimen tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses
eksperimen
|
Melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
|
Bermain-main dan
berisik di dalam laboratorium
|
|
5.
|
Dilarang merokok,
makan, dan minum di laboratorium.
|
Makan, minum atau merokok hanya dilakukan jauh dari lingkungan
laboratorium.
|
Segera setelah makan , minum, atau merokok di luar laboratorium
langsung melakukan eksperimen .
|
Aktifitas merokok, minum
dan makan di laboratorium ketika eksperimen istirahat sebentar
|
Makan dan minum dilabor
tetapi tidak melakukan eksperimen
|
Merokok, makan, dan minum di laboratorium ketika eksperimen
berlangsung
|
|
6.
|
Membawa jas lab,
masker, sarung tangan, dan kacamata.
|
Membawa dengan
lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
|
Hanya membawa jas
lab dan sarung tangan
|
Hanya membawa jas
lab dan kacamata.
|
Hanya membawa jas lab.
|
Tidak membawa
apapun
|
|
7.
|
Pakailah sepatu.
|
Memakai sepatu
kets dan kaos kaki saat praktikum
|
Memakai ‘flat shoes’
tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai ‘flat
shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai sandal
sepatu saat praktikum
|
Tidak memakai
sepatu
|
|
8.
|
Praktikan Hindari kontak
langsung dengan bahan kimia.
|
Praktikan Hindari kontak
langsung dengan bahan kimia.
|
Praktiakan sudah
menghindari kontak langsung dengan bahan kimia namun tidak sengaja tersentuh
bahn kimia.
|
Sebagian praktikan pernah
kontak langsung dengan bahn kimia.
|
Seluruh praktikan pernah kontak
langsung dengan bahn kimia.
|
Praktikan tidak Hindari
kontak langsung dengan bahan kimia.
|
|
9.
|
Praktikan Menggunakan
masker Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah
khusus.
|
Praktikan Menggunakan
masker dan tidak mencicipi atau
mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
|
Praktikan tidakmeggunakan
masker dan tidak mencicipi bahan
kimia.
|
Praktikan tidak menggunakan
masker dan mencicipi bahn kimia,
|
Seluruh praktikan terkadang
tidak menggunakan masker dan mencicipi bahan
|
Praktikan tidak Menggunakan
masker dan mencicipi atau mencium
bahan kimia.
|
|
10.
|
Praktikan harus memahami
Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih
atau gatal).
|
Praktikan memahami Bahan
kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau
gatal).
|
Praktikan memahmani bahan
kimia bereaksi langsung dengan kulit tapi tanpa sengaja praktikan terkena zat
kimia
|
Praktikan memahami bahn
kimia bereaksi dengan kulit tetapi praktikan bermaun main dengan bahn kimia.
|
Praktikan terkadang tidak memahami Bahan kimia dapat bereaksi
langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
|
Praktikan tidak memahami
Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih
atau gatal).
|
|
11.
|
Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari
tangan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersebut danTutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi
botol dapat terkontaminasi.
|
Praktikan menutup
Tutup botol danTutup botol
tidak ditaruh di atas meja karena isi
botol dapat terkontaminasi.
|
Praktikan menutup tutup
botol bahn cair dengan jari tangan sekaligus telapak tangan memegang botol
tetapi meanurh tutup botol sembarangan
|
Praktikan menutup tutup
botol tidak dengan jari tangan sekaligus memegang botol dan menaruh tutup
sembarang.
|
Praktikan terkadang tidak
menutup tutup botol dan menaruh tutup botol sembarangan.
|
Praktikan tidak menutup Tutup
botol dengan jari tangan
sekaligus telapak tangan memegang
botol danmenaruh Tutup botol di atas meja karena isi botol dapat
terkontaminasi.
|
|
12.
|
Praktikan memindahkan
cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan
Jangan menggunakan pipet
yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
|
Praktikan memindahkan
cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan
tidak menggunakan pipet yang sama untuk
memindahkan bahan kimia yang berbeda.
|
Praktikan memindahkan
cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik tetapi
menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
|
Praktikan tidak menggunakan
pipet yg sama utk zat yg berbeda tetapi tidak memindah kan cairan melalui
batang pengaduk.
|
Praktikan terkadang
menggunakan pipet yang sama utk zat yang berbeda dan tidak memindahkancairan
melalui batang pengaduk.
|
Praktikan memindahkan
cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan
tidak menggunakan pipet yang sama untuk
memindahkan bahan kimia yang berbeda.
|
|
13.
|
Usahakan bekerjasama
dengan baik.
|
Praktikan bekerjasama dengan baik
|
praktikan bekerjasama hanya dengan beberapa orang yang dirasa seide saja
|
praktikan bekerja secara individu
|
Tidak bekerjasama dengan baik namun praktikum hasil percobaan
mendapatkan hasil
|
praktikan tidak bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil
percobaan
|
|
14.
|
Lakukan latihan
keselamatan kerja secara periodik.
|
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
|
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodic pada
saat tertentu saja
|
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan tidak pernah melakukan latihan keselamatan kerja secara
periodik
|
|
15.
|
Memiliki skill lab
yang memadai.
|
Memiliki lab skill
yang memadai
|
Memiliki lab skill
tetapi masih harus dibimbing
|
Memiliki lab skill
tetapi terkadang tidak diaplikasikan saat praktikum
|
Memiliki lab skill
tetapi tidak pernah mengaplikasikannya pada saat praktikum
|
Tidak memilki lab
skill
|
|
16.
|
Praktikum
dilakukan sesuai prosedur
|
Sesuai prosedur
dengan alat & bahan lengkap
|
Sesuai prosedur
tetapi alat & bahan tidak lengkap
|
Tidak sesuai
dengan prosedur tetapi memodifikasi alat dan bahan karena keterbatasan sarana
dan prasarana
|
Tidak sesuai
prosedur tetapi mengganti dengan praktikum yang sejenis
|
Praktikum tidak
dilakukan sama sekali karena alat dan bahan tidak lengkap
|
|
17.
|
Membersihkan alat
dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
|
Membersihkan alat
dan mengembalikan alat dan bahan ketempat semula
|
Hanya membersihkan
alat dan tidak mengembalikan ke tempat semual.
|
Tidak membersihkan
alat dan mengembalikan alat yang kotor dan bahan
|
Tidak membersihkan
dan tidak mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
|
||
18.
|
Berhati-hatilah bila
bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar.
|
Praktikan berhati-hati bila bekerja dengan
asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
|
Praktikan memperhatikan keadaan
sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil
dan mudah terbakar
|
Praktikan berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen
korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan sangat
canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen
reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan tidak berhati-hati bila
bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar
|
|
19.
|
Gunakan lemari asam
jika mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya.
|
Lemari asam digunakan saat mereaksikan
bahan-bahan yang berbahaya
|
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan
kurang berbahaya
|
Lemari asam tidak digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun
dapat mereaksikannya dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka
tanpa keluar dari lokasi laboratorium
|
Tetap di meja praltikum saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
tanpa membawa keluar ruangan
|
Tidak menggunakan
lemari asam
|
|
20.
|
Setiap pekerja di
laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
|
Praktikan mengetahui cara memberi pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
|
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau
terkena tumpahan zat saja
|
Mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dilaboratorium namun belum paham terhadap pelaksanaannya
|
Praktikan hanya Sedikit mengetahui cara memberi pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K)
|
praktikan Tidak mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk
menolong kecelakaan di lab
|
|
21.
|
Harus mengetahui cara
pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
|
Praktikan mengetahui cara pemakaian
alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat
keselamatan kerja yang lainnya.
|
Praktikan hanya mengetahui cara
menggunakan pemadam kebakaran
|
Praktikan mengetahui alat
keselamatan tetapi sangat canggung
menggunakannya
|
Praktikan mengetahui alat keselamatan
tanpa tahu cara menggunakannya
|
Praktikan tidak mengetahui cara
pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya
|
|
22.
|
Jika terjadi
kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
|
Praktikan melaporkan kerusakan atau kecelakaan
ke petugas laboratorium
|
Praktikan hanya melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
|
Praktikan menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas
laboratorium
|
Praktikan
melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah
sekian lama kejadian
|
Praktikan tidak melaporkan kerusakan atau kecelakaan
ke petugas laboratorium
|
|
23.
|
Mengenali semua jenis
peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat
terjadi kecelakaan kerja.
|
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
|
mengenali
peralatan keselamatan tanpa tahu cara menggunakannya
|
hanya mengetahui nama – nama dan hafal fungsi alat
keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
|
hanya mengenali
sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui letaknya untuk
memudahkan pertolongan .
|
Praktikan Tidak mengenali semua jenis
peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat
terjadi kecelakaan kerja.
|
2. Peraturan
bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika, Kimia dan Biologi
a.
Peraturan bekerja
di laboratorium untuk bidang Fisika
1. Siswa
tidak diperkenankan di dalam laboratorium tanpa seizin guru
2. Alat-alat
serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak boleh diambil keluar tanpa
seizin guru
3. Alat-alat
dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Dalam satu
percobaan siswa harus mengikuti petunjuk yang diberikan dan tidak bekerja
menurut kehendaknya sendiri
4. Jika ada alat-alat yang rusak
/ pecah hendaknya segera dilaporkan kepada guru
5. Jika
dalam melakukan pekerjaan tidak mengerti / ragu-ragu, segeralah bertanya kepada
guru
6. Jika
terjadi kecelakaan sekalipun kecil, mungkin seperti kena kaca, terbakar dan
tertelan bahan dapat segera mengganti atau memperbaiki
7. Etiket
bahan yang hilang / rusak segera dilaporkan kepada guru, dengan pemberitahuan
ini, guru dapat segera mengganti / memperbaiki
8. Penggunaan
peralatan dengan sumber listrik, tangan harus kering karena dalam keadaan basah
kemungkinan tersengat listrik sangat besar
9. Penggunaan
alat harus sesuai yang dianjurkan dan setelah selesai menggunakan hendaknya
dirapikan atau dikembalikan pada tempatnya dan isinya jangan ditukar-tukar
10. Jangan mencicipi bahan-bahan
yang ada di laboratorium Fisika
11. Setelah
selesai percobaan, alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
dalam keadaan bersih dan kering
12. Buanglah
sampah pada temjpatnya, jangan pada bak cuci
13. Sebelum
meninggalkan laboratoriummeja praktikan harus dalam keadaan bersih, kran air
dimatikan dan kontak listrik harus dicabut.
b.
Peraturan bekerja di
laboratorium untuk bidang Kimia
Adapun aturan keselamatan kerja di labolatorium kimia
adalah sebagai berikut:
1.
Pratikan wajib menjaga keselamatan
pengguna laboratorium yang lain.
2.
Laksanakan dan terapkan Tata Tertib
Laboratorium yang berlaku.
3.
Mengetahui dan memahami terlebih
dahulu prinsip-prinsip dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
4.
Gunakan
peralatan kerja seperti kacamata
pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi kulit/pakaian
dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki serta masker untuk melindungi saluran
pernafasan dari uap/gas yang bersifat toksik.
5.
Dilarang
memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
6.
Dilarang
memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
7.
Wanita
atau pria yang berambut panjang harus diikat.
8.
Dilarang makan/minum/merokok (dilaboratorium)
atau menggunakan alat komunikasi saat bekerja.
9.
Hindari luka/tertusuk pada saat
bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati).
10. Menyimpan barang milik pribadi seperti tas dalam
loker.
11. Dilarang melakukan kegaduhan ataupun mengganggu
ketenangan dalam laboratorium.
12. Sewaktu meninggalkan laboratorium haruslah selalu
diteliti ulang apakah air, gas, listrik, dan jendela telah dalam keadaan aman.
Adapun aturan keselamatan penggunaan
alat di labolatorium kimia adalah sebagai berikut:
1.
Melaksanakan dan menerapkan Manual
Laboratorium untuk penggunaan alat yang ada.
2.
Perhatikan
dan patuhi peringatan/warning yang biasa tertera pada badan alat.
3.
Pahami
fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum/analisis/penelitian dan gunakanlah
alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya.
Menggunakan alat praktikum/analisis/ penelitian di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan berbahaya bagi
keselamatan pengguna.
4.
Pastikan seluruh peralatan praktikum
yang digunakan dalam keadaan aman seperti terhindar dari api/panas berlebih
atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
5.
Tidak melakukan aktifitas yang dapat
menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat
praktikum/analisis/ penelitian yang digunakan.
6.
Kerusakan instrumentasi
praktikum/analisis/penelitian menjadi tanggung jawab bersama rombongan
praktikum/yang melakukan analisis atau peneliti. Alat yang rusak harus diganti
dengan spesifikasi yang sama.
Adapun aturan keselamatan penggunaan
alat di labolatorium kimia adalah sebagai berikut:
Bekerja aman dengan bahan kimia
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
3. Menggunakan masker
4. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali
ada perintah khusus.
5. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit
menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
Memindahkan bahan kimia
1. Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya dua kali
untuk menghindari kesalahan
2.
Pindahkan sesuai dengan jumlah yang
diperlukan.
3.
Jangan menggunakan bahan kimia
secara berlebihan.
4.
Jangan mengembalikan bahan kimia ke
dalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
Memindahkan bahan kimia cair
1.
Tutup botol dibuka dan dipegang
dengan jari tangan sekaligus telapak
tangan memegang botol tersebut.
2.
Tutup botol jangan ditaruh di atas
meja karena isi botol dapat terkontaminasi.
3.
Pindahkan cairan melalui batang
pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik.
4.
Jangan menggunakan pipet yang sama
untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
Memindahkan bahan kimia padat
1. Gunakan wadah yang sesuai (melihat karakteristik) untuk
pengambilan bahan kimia.
2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara
berlebihan.
3. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu
yang dapat mengotori bahan tersebut.
Cara memanaskan larutan menggunakan
tabung reaksi
1.
Isi tabung reaksi maksimal
sepertiganya.
2.
Goyangkan tabung reaksi agar
pemanasan merata.
3.
Arahkan mulut tabung reaksi pada
tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lain maupun diri
sendiri.
Cara memanaskan larutan menggunakan
gelas kimia
1.
Gunakan kaki tiga dan kawat kasa
untuk menopang gelas kimia tersebut.
2.
Letakkan batu didih dalam gelas
kimia untuk mencegah pemanasan yang cepat/mendadak.
3.
Jika gelas kimia digunakan sebagai
penangas air, isilah dengan air, maksimum seperempatnya.
c.
Peraturan bekerja di
laboratorium untuk bidang Biologi
1.
Sebelum praktikum dimulai, sisiwa harus hadir didalam
ruangan praktikum tepat pada waktunya.
2.
Dilarang membuat kegaduan atau bercakap-cakap yang tidak
perlu di dalam ruangan praktikum.
3.
Dilarang makan dan minum dalam ruangan praktikum.
4.
Apabila terjadi kerusakan alat, siswa harus lapor kepada
guru pembimbing. Setiap kerusakan alat atau hilang, siswa harus mengganti
dengan alat semacam.
5.
Sebelum praktikum dilaksanakan, siswa harus sudah siap
mengenai apa yang akan dipraktikumkan baik mengenai bahan atau teori yang
berhubungan dengan praktikum.
6.
Selama praktikum berlangsung, siswa diwajibkan memakai jas
lab / jas praktikum
7.
Penggunaan bahan-bahan kimia, disesuaikan dengan petunjuk
praktikum dan atas ijin serta bimbingan dari guru pembimbing.
8.
Untuk menjaga kebersihan dan kelancaran praktikum, siswa
harus / wajib.
9.
Menjaga kebersihan selama praktikum berlangsung.
10. Mengembalikan
alat-alat praktikum dalam keadaan bersih dan kering
11. Mengatur
kembali letak meja dan kursi seperti kedudukan semula.
3. a) Uraikan bagaimana
tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen Buffer !
Larutan buffer
merupakan larutan penyangga yang terdiri dari dua jenis, yaitu larutan
penyangga asam dan larutan penyangga basa. Adapun untuk memusnahkannya agar
tidak membahayakan lingkungan, menurut saya adalah dengan cara mengubah pH
larutan buffer menjadi netral. Apabila larutan buffer tersebut bersifat asam
dinetralkan dengan cara menambahkan sedikit larutan asam begitupun sebaliknya. Setelah
pH dari larutan buffer tersebut netral, maka larutan tersebut bisa dibuang ke
lingkungan.
b)
Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan air keras !
Campurkan dengan NaHCO3,
dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil
diaduk. Buang ke dalam bak air diikuti dengan banyak air.
adalah :
·
Asam anorganik :
H2SO4, HNO3, HCl, H3PO4
·
Garam asam
anorganik : Al2(SO4)3, ZnSO4, NH4Cl
·
Asam organic :
asam asetat, asam oksalat, asam benzoate.
·
Asam organic
terhalogenisasi : trikloro asam asetat (TCA)
·
Senyawa nitro :
nitrobenzene, nitrofenol
Tumpahan-tumpahan bahan di
atas bersifat asam sehingga dapat merusak lantai. Bahan-bahan tersebut juga
dapat mengeluarkan uap atau asap yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk
mengurangi risiko bahaya, tumpahan bahan dapat dinetralkan dengan basa seperti
NaHCO3 dan campuran NaOH + CaOH (1:1). Atau dapat juga basa lain
seperti CaO (kapur tohor) apabila mudah dan murah dapat diperoleh. Reaksi
penetralan yang terjadi adalah:
H+ + OH- à H2O
Hasil penetralan setelah di
tambah dengan banyak air dan dinetralkan sampai pH 6-9 dapat dibuang. Bila
bahan penetral tidak tersedia, tumpahan dapat dikendalikan dengan menambah
pasir atau bubuk data agar mudah untuk diwadahi dan mengurangi terbentuknya uap
berbahaya. Khusus untuk asam-asam organic atau zat organic bersifat asam,
selain netralisasi dapat juga dimusnahkan dengan pembakaran di tempat terbuka atau
dalam insenerator. Reaksi pembakaran:
Zat Organic O2
CO2 + H2O
Untuk zat organic yang
terhalogenasi cara pembakaran dengan insenerator yang diperlengkapi dengan
scrubber untuk menyerap uap dan gas beracun, adalah cara yang terbaik.
Zat organik terhalogenisasi O2
H2O + CO2 + Hx
Hasil scrubber bersifat asam
yang harus dinetralkan sebelum di buang.
Contoh lainnya:
Asam Inorganik
Contoh bahan :
Asam klorida, Asam fluorida, Asam nitrat, Asam posfat, dan Asam sulfat
Penanganan tumpahan
Tutup permukaan yang
terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campurkan NaOH dan Ca(OH)2
(1:1). Campur dan bila perlu tambah air agar membentuk slurry. Buang slurry
tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.
Pembuangan/pemusnahan
bahan
Tambahkan ke dalam
sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke
dalam air yang sedang mengalir
Bahan Kimia Oksidator
Contoh bahan :
Ammonium dikromat, Ammonium perklorat, Ammonium persulfat, Asam perklorat
Penanganan bahan
tertumpah
Tumpahan zat padat atau
cairan ditutup atau dicampur dengan reduktor seperti garam hipo, bisulfit dan
ferosulfat yang ditambahkan sedikit 3 M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu
wadah dan netralkan dibuang lewat bak air.
Pembuangan/pemusnahan
Tambah sejumlah larutan
pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4).
Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak
air.
-
Asam Organik
Tersubstitusi
Contoh bahan :
Asam benzena sulfonat, Asam kloroasetat, Asam
trikloroasetat, Asam fluoroasetat
Penanganan bahan
tertumpah
Tutup tumpahan bahan
dengan NaHCO3. Pindahkan ke dalam wadah dan tambah air.
Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak air.
Pembuangan/pemusnahan
bahan
- Tuangkan ke dalam NaHCO3 berlebihan,
campur dan tambahkan air. Biarkan 24 jam setelah itu secara perlahan-lahan
buang bersama sejumlah air, atau
- Tuangkan ke dalam absorbent
dalam insenerator. Tutup dengan sisa kayu atau kertas, siram dengan
alkohol bekas dan bakat, atau
- Larutkan dalam pelarut mudah
terbakar atau sisa alkohol, Bakar dam insenerator.
-
Halida Asam Organik
Contoh bahan :
Asetil bromida, Asetil klorida, Benzoil
klorida
Pembuangan bahan
tertumpah
Tutup dengan NaHCO3
dan pindahkan dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang
bersama dengan sejumlah air.
c)
Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan basa alkali selain NaOH dan KOH !
Senyawa basa dapat meliputi senyawa anorganik seperti KOH, Ca(OH)2,
dan amonia (NH4OH), juga senyawa organik seperti senyawa amina dan
hidrasin. Senyawa-senyawa tersebut dapat dinetralkan dengan NaHSO4 atau HCl 6
N, atau asam sisa (bekas) seperti asam sulfat (H2SO4)
yang cukup murah. Reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi asam-basa
seperti :
H+ + OH- ----> H2O
Hasil penetralan setelah ditambah banyak air dan dinetralkan sampai PH 6-9
dapat dibuang. Cara ini berlaku pula untuk debu kapaur atau debu semen. Apabila
tumpahan berupa NH4OH dapat dinetralkan dengan H2SO4
:
2NH4OH + H2SO4 ------> (NH4)2SO4
+ 2H2O menghasilkan produk penetralan (NH4)2SO4
,yakni pupuk ZA yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Lantai bekas tumpahan basa
biasanya licin dan harus segera dibersihkan dengan air sabun dan dibilas dengan
air biasa. Senyawa-senyawa organik basa dapat pula dimusnahkan dengan cara
pembakaran secara terbuka atau dengan insenerator. Yang terakhir harus
digunakan untuk zat organik terhalogenisasi atau berbahaya lainnya. Prinsip
netralisasi dapat pula dipakai untuk senyawa atau campuran bersifat basa
seperti debu-debu semen dalam industri. Debu yang merupakan campuran oksida
basa seperti CaO, MgO, Al2O3, FeO dan lain-lain bersifat
basa dalam air. Bahan demikian berbahaya bila dibuang ke sungai karena akan
mematikan ikandan binatang air lainnya. Netralisasi dengan asam sulfat sebelum
dibuang akan sangat mengurangi bahaya racun bagi lingkungan.
Kebocoran gas NH3 dari tangki atau silinder juga bersifat basa
dalam air. Tetapi untuk mengatasi asap tebal NH3, tak perlu diserap
dengan asam karena amonia amat larut dalam air. Kebocoran amonia baik dalam
laboratorium maupun dalam industri dan transportasi dengan mudah dapat diatasi
dengan menyemprotkan air. Amonia akan larut sempurna dan membentuk larutan
basa.
NH3 + H2O ------> NH4OH
Larutan basa (apabila dapat ditampung) sebagaimana tumpahan NH4OH
dapat dinetralkan dengan asam sulfat menjadi (NH4)2SO4,
pupuk ZA.
Contoh lainnya :
Basa Alkali dan Amonia
Contoh bahan :
Amonia anhirat
Kalsium hidroksida
Natrium hidroksida
Penanganan bahan
tertumpah
Encerkan dengan air dan
netralkan dengan 6 M HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah
untuk dibuang.
Pemusnahan
Tuangkan dalam bak dan
encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.
4.
Etika
dalam melakukan survey di laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan dapat
dianalisis :
a.
Menjunjung tinggi kesusilaan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab
b.
Menjunjung tinggi universalitas dan objektivitas ilmu pengetahuan untuk mencapai
kebenaran
c.
Memiliki integritas dan profesionalisme, menaati kaidah keilmuan, serta
menjunjung tinggi nama baik Universitas
d.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus memiliki kriteria
validitas, dapat dipertanggung jawabkan (reliable), dan objektif.
e.
Data hasil penelitian harus dipublikasikan oleh penelitinya, kecuali
data tersebut bersifat rahasia atau publikasinya dapat menyebabkan keresahan
publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar