Selasa, 17 Juni 2014

UJIAN AKHIR SEMESTER


 
NAMA                                   : CHYNTAMI PUTRI ERSA
NIM                                        : A1C111057
DOSEN PENGAMPU           : Dr. SYAMSURIZAL, M.Si
 
    1.    Buatlah rubrik angket tentang keselamatan dan keamanan bekerja di laboratorium !
    2.    Buatlah peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika, Kimia dan Biologi !  
    3.    a) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen Buffer !
    b) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan air keras !
    c) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan basa alkali selain NaOH
    dan KOH !
   4.    Uraikan bagaimana etika dalam melakukan survey di laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan dapat dianalisis !
 
   JAWAB :
  1.      Rubrik angket keselamatan dan keamanan dalam bekerja di laboratorium :
 
No
PENILAIAN
4 (SANGAT BAIK)
3 (BAIK)
2 (CUKUP)
1 (BURUK)
TIDAK
1.
Dilarang membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium diketahui oleh petugas laboratorium.
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dan segera melaporkannya setelah selesai menggunakan.
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun sedang ada petugas laboratorium di tempat.
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
Membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
2.
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium.
Tidak seorangpun yang tidak berkepentingan masuk ke laboratorium.
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau ada keperluan tertentu
Orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium
Orang yang tidak berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas lab tidak ada
3.
Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui dan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya bahan kimia dan cara pemakaian alat
Melakukan eksperimen hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia.
Tidak melakukan eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Malakukan eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
4.
Jangan bermain-main dan tidak berisik di dalam ruangan laboratorium.
Fokus melakukan eksperimen
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada gangguan.
Melakukan eksperimen tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses eksperimen
Melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
Bermain-main dan berisik di dalam laboratorium
5.
Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
Makan, minum atau merokok hanya dilakukan jauh dari lingkungan laboratorium.
Segera setelah makan , minum, atau merokok di luar laboratorium langsung melakukan eksperimen  .
Aktifitas merokok, minum dan makan di laboratorium ketika eksperimen istirahat sebentar
Makan dan minum dilabor tetapi tidak melakukan eksperimen
Merokok, makan, dan minum di laboratorium ketika eksperimen berlangsung
6.
Membawa jas lab, masker, sarung tangan, dan kacamata.
Membawa dengan lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
Hanya membawa jas lab dan sarung tangan
Hanya membawa jas lab dan kacamata.
Hanya membawa jas lab.
Tidak membawa apapun
7.
Pakailah sepatu.
Memakai sepatu kets dan kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai sandal sepatu saat praktikum
Tidak memakai sepatu
8.
Praktikan Hindari kontak langsung dengan bahan kimia. 
Praktikan Hindari kontak langsung dengan bahan kimia. 
Praktiakan sudah menghindari kontak langsung dengan bahan kimia namun tidak sengaja tersentuh bahn kimia.
Sebagian praktikan pernah kontak langsung dengan bahn kimia.
Seluruh praktikan pernah kontak langsung dengan bahn kimia.
Praktikan tidak Hindari kontak langsung dengan bahan kimia. 
9.
Praktikan Menggunakan masker Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus. 
Praktikan Menggunakan masker dan tidak  mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus. 
Praktikan tidakmeggunakan masker  dan tidak mencicipi bahan kimia.
Praktikan tidak menggunakan masker dan mencicipi bahn kimia,
Seluruh praktikan terkadang tidak menggunakan masker dan mencicipi bahan
Praktikan tidak Menggunakan masker dan   mencicipi atau mencium bahan kimia.
10.
Praktikan harus memahami Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal). 
Praktikan memahami Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal). 
Praktikan memahmani bahan kimia bereaksi langsung dengan kulit tapi tanpa sengaja praktikan terkena zat kimia
Praktikan memahami bahn kimia bereaksi dengan kulit tetapi praktikan bermaun main dengan bahn kimia.
Praktikan terkadang  tidak memahami Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal). 
Praktikan tidak memahami Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal). 
11.
Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus  telapak tangan memegang botol tersebut danTutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkontaminasi.
Praktikan  menutup  Tutup botol danTutup botol tidak  ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkontaminasi.
Praktikan menutup tutup botol bahn cair dengan jari tangan sekaligus telapak tangan memegang botol tetapi meanurh tutup botol sembarangan
Praktikan menutup tutup botol tidak dengan jari tangan sekaligus memegang botol dan menaruh tutup sembarang.
Praktikan terkadang tidak menutup tutup botol dan menaruh tutup botol sembarangan.
Praktikan tidak  menutup  Tutup botol  dengan jari tangan sekaligus  telapak tangan memegang botol danmenaruh Tutup botol di atas meja karena isi botol dapat terkontaminasi.
12.
Praktikan memindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan   Jangan menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
Praktikan memindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan   tidak  menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
Praktikan memindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik tetapi menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
Praktikan tidak menggunakan pipet yg sama utk zat yg berbeda tetapi tidak memindah kan cairan melalui batang pengaduk.
Praktikan terkadang menggunakan pipet yang sama utk zat yang berbeda dan tidak memindahkancairan melalui batang pengaduk.
Praktikan memindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik dan   tidak  menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
13.
Usahakan bekerjasama dengan baik.
Praktikan bekerjasama dengan baik
praktikan bekerjasama hanya dengan beberapa orang yang dirasa seide saja
praktikan bekerja secara individu
Tidak bekerjasama dengan baik namun praktikum hasil percobaan mendapatkan hasil
praktikan tidak bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil percobaan
14.
Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodic pada saat tertentu saja
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
Praktikan tidak pernah melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
15.
Memiliki skill lab yang memadai.
Memiliki lab skill yang memadai
Memiliki lab skill tetapi masih harus dibimbing
Memiliki lab skill tetapi terkadang tidak diaplikasikan saat praktikum
Memiliki lab skill tetapi tidak pernah mengaplikasikannya pada saat praktikum
Tidak memilki lab skill
16.
Praktikum dilakukan sesuai prosedur
Sesuai prosedur dengan alat & bahan lengkap
Sesuai prosedur tetapi alat & bahan tidak lengkap
Tidak sesuai dengan prosedur tetapi memodifikasi alat dan bahan karena keterbatasan sarana dan prasarana
Tidak sesuai prosedur tetapi mengganti dengan praktikum yang sejenis
Praktikum tidak dilakukan sama sekali karena alat dan bahan tidak lengkap
17.
Membersihkan alat dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
Membersihkan alat dan mengembalikan alat dan bahan ketempat semula
Hanya membersihkan alat dan tidak mengembalikan ke tempat semual.
Tidak membersihkan alat dan mengembalikan alat yang kotor dan bahan
 
Tidak membersihkan dan tidak mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
18.
Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan memperhatikan keadaan sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan sangat canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan tidak berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
19.
Gunakan lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya.
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan kurang berbahaya
Lemari asam tidak digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun dapat mereaksikannya dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka tanpa keluar dari lokasi laboratorium
Tetap di meja praltikum saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya tanpa membawa keluar ruangan
Tidak menggunakan lemari asam
20.
Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Praktikan mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau terkena tumpahan zat saja
Mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium namun belum paham terhadap pelaksanaannya
Praktikan hanya Sedikit mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
praktikan Tidak mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk menolong kecelakaan di lab
21.
Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
Praktikan mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
Praktikan hanya mengetahui cara menggunakan pemadam kebakaran
Praktikan mengetahui  alat keselamatan  tetapi sangat canggung menggunakannya
Praktikan mengetahui  alat keselamatan
tanpa tahu cara menggunakannya
Praktikan tidak mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya
22.
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
Praktikan  melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
Praktikan hanya melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
Praktikan menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas laboratorium
Praktikan melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah sekian lama kejadian
Praktikan tidak melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
23.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
mengenali peralatan  keselamatan tanpa tahu cara menggunakannya
hanya mengetahui  nama – nama dan hafal fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
hanya mengenali sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui letaknya untuk memudahkan pertolongan .
Praktikan Tidak mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
   2. Peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika, Kimia dan Biologi
       a.       Peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Fisika
1.      Siswa tidak diperkenankan di dalam laboratorium tanpa seizin guru
2.      Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak boleh diambil keluar tanpa seizin guru
3.      Alat-alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Dalam satu percobaan siswa harus mengikuti petunjuk yang diberikan dan tidak bekerja menurut kehendaknya sendiri
4.       Jika ada alat-alat yang rusak / pecah hendaknya segera dilaporkan kepada guru
5.      Jika dalam melakukan pekerjaan tidak mengerti / ragu-ragu, segeralah bertanya kepada guru
6.      Jika terjadi kecelakaan sekalipun kecil, mungkin seperti kena kaca, terbakar dan tertelan bahan dapat segera mengganti atau memperbaiki
7.      Etiket bahan yang hilang / rusak segera dilaporkan kepada guru, dengan pemberitahuan ini, guru dapat segera mengganti / memperbaiki
8.      Penggunaan peralatan dengan sumber listrik, tangan harus kering karena dalam keadaan basah kemungkinan tersengat listrik sangat besar
9.      Penggunaan alat harus sesuai yang dianjurkan dan setelah selesai menggunakan hendaknya dirapikan atau dikembalikan pada tempatnya dan isinya jangan ditukar-tukar
10.   Jangan mencicipi bahan-bahan yang ada di laboratorium Fisika
11.  Setelah selesai percobaan, alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih dan kering
12.  Buanglah sampah pada temjpatnya, jangan pada bak cuci
13.  Sebelum meninggalkan laboratoriummeja praktikan harus dalam keadaan bersih, kran air dimatikan dan kontak listrik harus dicabut. 
b.      Peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Kimia
Adapun aturan keselamatan kerja di labolatorium kimia adalah sebagai berikut:
1.      Pratikan wajib menjaga keselamatan pengguna laboratorium yang lain.
2.      Laksanakan dan terapkan Tata Tertib Laboratorium yang berlaku.
3.      Mengetahui dan memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
4.      Gunakan peralatan kerja seperti  kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi kulit/pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki serta masker untuk melindungi saluran pernafasan dari uap/gas yang bersifat toksik.
5.      Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
6.      Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
7.      Wanita atau pria yang berambut panjang harus diikat.
8.      Dilarang makan/minum/merokok (dilaboratorium) atau menggunakan alat komunikasi saat bekerja.
9.      Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati).
10.  Menyimpan barang milik pribadi seperti tas dalam loker.
11.  Dilarang melakukan kegaduhan ataupun mengganggu ketenangan dalam laboratorium.
12.  Sewaktu meninggalkan laboratorium haruslah selalu diteliti ulang apakah air, gas, listrik, dan jendela telah dalam keadaan aman. 
Adapun aturan keselamatan penggunaan alat di labolatorium kimia adalah sebagai berikut:
1.    Melaksanakan dan menerapkan Manual Laboratorium untuk penggunaan alat yang ada.
2.    Perhatikan dan patuhi peringatan/warning yang biasa tertera pada badan alat.
3.    Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum/analisis/penelitian dan gunakanlah alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum/analisis/ penelitian di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan berbahaya bagi keselamatan pengguna.
4.    Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan dalam keadaan aman seperti terhindar dari api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
5.    Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum/analisis/ penelitian yang digunakan.
6.    Kerusakan instrumentasi praktikum/analisis/penelitian menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum/yang melakukan analisis atau peneliti. Alat yang rusak harus diganti dengan spesifikasi yang sama. 
Adapun aturan keselamatan penggunaan alat di labolatorium kimia adalah sebagai berikut:
Bekerja aman dengan bahan kimia
1.      Hindari kontak langsung dengan bahan kimia. 
2.      Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
3.      Menggunakan masker
4.      Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
5.      Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal). 
Memindahkan bahan kimia 
1.      Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan
2.      Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan. 
3.      Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan. 
4.      Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk  mencegah kontaminasi. 
Memindahkan bahan kimia cair 
1.    Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus  telapak tangan memegang botol tersebut. 
2.     Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkontaminasi. 
3.     Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak terpercik.
4.     Jangan menggunakan pipet yang sama untuk memindahkan bahan kimia yang berbeda.
Memindahkan bahan kimia padat 
1.      Gunakan wadah yang sesuai (melihat karakteristik) untuk pengambilan bahan kimia.
2.      Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan. 
3.      Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut. 
Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi
1.      Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya. 
2.      Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. 
3.      Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lain maupun diri sendiri. 
Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia 
1.      Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut.
2.      Letakkan batu didih dalam gelas kimia untuk mencegah pemanasan yang cepat/mendadak.
3.      Jika gelas kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air, maksimum seperempatnya.   
c.       Peraturan bekerja di laboratorium untuk bidang Biologi
1.      Sebelum praktikum dimulai, sisiwa harus hadir didalam ruangan praktikum tepat pada waktunya.
2.      Dilarang membuat kegaduan atau bercakap-cakap yang tidak perlu di dalam ruangan praktikum.
3.      Dilarang makan dan minum dalam ruangan praktikum.
4.      Apabila terjadi kerusakan alat, siswa harus lapor kepada guru pembimbing. Setiap kerusakan alat atau hilang, siswa harus mengganti dengan alat semacam.
5.      Sebelum praktikum dilaksanakan, siswa harus sudah siap mengenai apa yang akan dipraktikumkan baik mengenai bahan atau teori yang berhubungan dengan praktikum.
6.      Selama praktikum berlangsung, siswa diwajibkan memakai jas lab / jas praktikum
7.      Penggunaan bahan-bahan kimia, disesuaikan dengan petunjuk praktikum dan atas ijin serta bimbingan dari guru pembimbing.
8.      Untuk menjaga kebersihan dan kelancaran praktikum, siswa harus / wajib.
9.      Menjaga kebersihan selama praktikum berlangsung.
10.  Mengembalikan alat-alat praktikum dalam keadaan bersih dan kering
11.  Mengatur kembali letak meja dan kursi seperti kedudukan semula. 
    3.  a) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen Buffer !
          Larutan buffer merupakan larutan penyangga yang terdiri dari dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Adapun untuk memusnahkannya agar tidak membahayakan lingkungan, menurut saya adalah dengan cara mengubah pH larutan buffer menjadi netral. Apabila larutan buffer tersebut bersifat asam dinetralkan dengan cara menambahkan sedikit larutan asam begitupun sebaliknya. Setelah pH dari larutan buffer tersebut netral, maka larutan tersebut bisa dibuang ke lingkungan.
b) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan air keras !
Campurkan dengan NaHCO3, dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil diaduk. Buang ke dalam bak air diikuti dengan banyak air.
adalah :
·         Asam anorganik : H2SO4, HNO3, HCl, H3PO4
·         Garam asam anorganik : Al2(SO4)3, ZnSO4, NH4Cl
·         Asam organic : asam asetat, asam oksalat, asam benzoate.
·         Asam organic terhalogenisasi : trikloro asam asetat (TCA)
·         Senyawa nitro : nitrobenzene, nitrofenol
Tumpahan-tumpahan bahan di atas bersifat asam sehingga dapat merusak lantai. Bahan-bahan tersebut juga dapat mengeluarkan uap atau asap yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengurangi risiko bahaya, tumpahan bahan dapat dinetralkan dengan basa seperti NaHCO3 dan campuran NaOH + CaOH (1:1). Atau dapat juga basa lain seperti CaO (kapur tohor) apabila mudah dan murah dapat diperoleh. Reaksi penetralan yang terjadi adalah:
H+ + OH- à H2O
Hasil penetralan setelah di tambah dengan banyak air dan dinetralkan sampai pH 6-9 dapat dibuang. Bila bahan penetral tidak tersedia, tumpahan dapat dikendalikan dengan menambah pasir atau bubuk data agar mudah untuk diwadahi dan mengurangi terbentuknya uap berbahaya. Khusus untuk asam-asam organic atau zat organic bersifat asam, selain netralisasi dapat juga dimusnahkan dengan pembakaran di tempat terbuka atau dalam insenerator. Reaksi pembakaran:
Zat Organic O2              CO2 + H2O
Untuk zat organic yang terhalogenasi cara pembakaran dengan insenerator yang diperlengkapi dengan scrubber untuk menyerap uap dan gas beracun, adalah cara yang terbaik.
Zat organik terhalogenisasi   O2      H2O + CO2 + Hx
Hasil scrubber bersifat asam yang harus dinetralkan sebelum di buang.  
Contoh lainnya:
Asam Inorganik
Contoh bahan :
     Asam klorida, Asam fluorida, Asam nitrat, Asam posfat, dan Asam sulfat 
Penanganan tumpahan
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campurkan NaOH dan Ca(OH)2 (1:1). Campur dan bila perlu tambah air agar membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam air yang sedang mengalir. 
Pembuangan/pemusnahan bahan
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir 
Bahan Kimia Oksidator
Contoh bahan :
Ammonium dikromat, Ammonium perklorat, Ammonium persulfat, Asam perklorat
Penanganan bahan tertumpah
Tumpahan zat padat atau cairan ditutup atau dicampur dengan reduktor seperti garam hipo, bisulfit dan ferosulfat yang ditambahkan sedikit 3 M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan netralkan dibuang lewat bak air. 
Pembuangan/pemusnahan
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.
 
-       Asam Organik Tersubstitusi
Contoh  bahan :
Asam benzena sulfonat, Asam kloroasetat, Asam trikloroasetat, Asam fluoroasetat
 
Penanganan bahan tertumpah
Tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3.  Pindahkan ke dalam wadah dan tambah air. Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak air. 
Pembuangan/pemusnahan bahan
  1. Tuangkan ke dalam NaHCO3 berlebihan, campur dan tambahkan air. Biarkan 24 jam setelah itu secara perlahan-lahan buang bersama sejumlah air, atau
  2. Tuangkan ke dalam absorbent dalam insenerator. Tutup dengan sisa kayu atau kertas, siram dengan alkohol bekas dan bakat, atau
  3. Larutkan dalam pelarut mudah terbakar atau sisa alkohol, Bakar dam insenerator.
-       Halida Asam Organik
Contoh bahan :
Asetil bromida, Asetil klorida, Benzoil klorida
Pembuangan bahan tertumpah
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang bersama dengan sejumlah air. 
c) Uraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam memusnahkan basa alkali selain NaOH dan KOH !
Senyawa basa dapat meliputi senyawa anorganik seperti KOH, Ca(OH)2, dan amonia (NH4OH), juga senyawa organik seperti senyawa amina dan hidrasin. Senyawa-senyawa tersebut dapat dinetralkan dengan NaHSO4 atau HCl 6 N, atau asam sisa (bekas) seperti asam sulfat (H2SO4) yang cukup murah. Reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi asam-basa seperti :
                                                       H+ + OH-    ---->    H2O
Hasil penetralan setelah ditambah banyak air dan dinetralkan sampai PH 6-9 dapat dibuang. Cara ini berlaku pula untuk debu kapaur atau debu semen. Apabila tumpahan berupa NH4OH dapat dinetralkan dengan H2SO4 :
2NH4OH + H2SO4 ------>  (NH4)2SO4 + 2H2O  menghasilkan produk penetralan (NH4)2SO4 ,yakni pupuk ZA yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Lantai bekas tumpahan basa biasanya licin dan harus segera dibersihkan dengan air sabun dan dibilas dengan air biasa. Senyawa-senyawa organik basa dapat pula dimusnahkan dengan cara pembakaran secara terbuka atau dengan insenerator. Yang terakhir harus digunakan untuk zat organik terhalogenisasi atau berbahaya lainnya. Prinsip netralisasi dapat pula dipakai untuk senyawa atau campuran bersifat basa seperti debu-debu semen dalam industri. Debu yang merupakan campuran oksida basa seperti CaO, MgO, Al2O3, FeO dan lain-lain bersifat basa dalam air. Bahan demikian berbahaya bila dibuang ke sungai karena akan mematikan ikandan binatang air lainnya. Netralisasi dengan asam sulfat sebelum dibuang akan sangat mengurangi bahaya racun bagi lingkungan.
Kebocoran gas NH3 dari tangki atau silinder juga bersifat basa dalam air. Tetapi untuk mengatasi asap tebal NH3, tak perlu diserap dengan asam karena amonia amat larut dalam air. Kebocoran amonia baik dalam laboratorium maupun dalam industri dan transportasi dengan mudah dapat diatasi dengan menyemprotkan air. Amonia akan larut sempurna dan membentuk larutan basa.
NH3 + H2O   ------>    NH4OH
Larutan basa (apabila dapat ditampung) sebagaimana tumpahan NH4OH dapat dinetralkan dengan asam sulfat menjadi (NH4)2SO4, pupuk ZA.
Contoh lainnya :
Basa Alkali dan Amonia
Contoh bahan :
Amonia anhirat
Kalsium hidroksida
Natrium hidroksida 
Penanganan bahan tertumpah
Encerkan dengan air dan netralkan dengan 6 M HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. 
Pemusnahan
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.
 
   4.       Etika dalam melakukan survey di laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan dapat dianalisis :  
a.       Menjunjung tinggi kesusilaan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab
b.       Menjunjung tinggi universalitas dan objektivitas ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran
c.       Memiliki integritas dan profesionalisme, menaati kaidah keilmuan, serta menjunjung tinggi nama baik Universitas
d.       Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus memiliki kriteria validitas, dapat dipertanggung jawabkan (reliable), dan objektif.
e.       Data hasil penelitian harus dipublikasikan oleh penelitinya, kecuali data tersebut bersifat rahasia atau publikasinya dapat menyebabkan keresahan publik.  
 
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar